Terlihat Tampilan Masjid bergaya Jepang yang
memberi Nuansa Warm, cocok untuk pelepas stress dan merenung sesaat saat
istirahat Kerja.
Visible Display
Japanese-style mosque which gives a warm shades, perfect for stress relief and
a moment's reflection Work at rest.
Project
Data :
Project Type : Religious Building
Status :
80% Renovation
Location : Jababeka, Industrial Park, Indonesia
Owner : PT. TRAD Indonesia
Principal
Architect : Muhammad Egha ST
Architect Assistant :
Dini Cahya Indah Putri
Project
Architect : Muhammad Egha ST
Dini Cahya Indah
Putri
Contractor :
PT.Bina Bangun Bangsa
Contractor in Charge :
Ir.Harry Achdiat
Photographer :
Anand Rambey
Land Area : 180m2
Building Area : 180m2
Project Start : November 2012
Project
Completion : Januari
2013
Konsep Arsitektur Jepang
Saat pertama kali bertemu owner selaku Manager PT.TRAD
Indonesia, beliau menginginkan sebuah masjid yang sehari-hari digunakan oleh
karyawan dan karyawati PT.TRAD ini direnovasi menjadi lebih baik, tanpa banyak
tuntutan dan keinginan, arsitekpun akhirnya mengolah karakter yang ada pada
PT.TRAD ini agar nantinya masjid ini memiliki karakter kuat akan perusahaan ini
sendiri, akhirnya didapatkan 1 konsep kuat yang ingin ditonjolkan karna Owner
dari PT TRAD adalah orang asli Jepang, saat itu arsitek berusaha
mengkombinasikan gaya arsitektur jepang, kontemporer, dan pastinya memenuhi
kaidah arsitektur yang sehat walaupun cukup sulit mengingat ini bangunan
renovasi yang atapnya tidak boleh diubah. Arsitekpun berharap bangunan ini
nantinya dapat menjadi tempat pelepas stress dan aura baru yang menyegarkan
bagi sebuah pabrik yang pada umumnya memiliki desain yang sangat monoton. Saat
itu arsitek menggunakan banyak elemen gaya jepang pada bangunan ini, mulai dari
Lantai, Plafond, Material, Hingga Detail Lampu dllnya.
Japanese Architecture Concept
When I first met the owner as Manager PT.TRAD
Indonesia, he wants a mosque whose day-to-day use by employees of PT.TRAD
remodeled for the better, without many demands and desires, the architect was
eventually cultivate the characters that exist in PT. TRAD is that this mosque
will have a strong character will own the company, finally found one who wants
to find a powerful concept because Owner of PT TRAD is the original Japanese,
then the architect tried to combine the style of Japanese architecture,
contemporary, and certainly meets the healthy rules of architecture although
this is difficult given the building whose roof renovation should not be
changed. Architects also hope this building will be a place to release stress
and a refreshing new aura for a factory generally has a very monotonous
building style. At that architects use a lot of elements in the Japanese style
of this building, from the floor, ceiling, Materials, Up Detail Lamps and etc.
Lantai berpola Tatami
dan Lampu Kotak
Pada gaya Arsitektur Jepang tradisional, tentunya umum
dikenal setiap rumah jepang menggunakan tatami untuk alas rumahnya. Pola dan Warna dari Tatami lalu diaplikasikan
pada Masjid TRAD ini menggunakan granit tile krem dan tile coklat sebagai
bordernya. Sehingga garis-garis tatami tersebut secara tidak langsung membentuk
shaf untuk sholat bagi masjid ini, selain menggunakan lantai bergaya tatami,
masjid ini juga dilengkapi dengan lampu kota sebanyak 2 buah untuk menerangi
area mihrab dan area sholat, lampu ini juga mengikuti gaya lampu jepang dengan
perpaduan bentuk yang simple dan warna coklat-krem.
Tatami patterned
floors and light box
In the style of traditional Japanese architecture, of
course, commonly known every Japanese home used to base his tatami. The pattern
and color of Tatami and applied to the mosque TRAD using granite tile beige and
brown tile as its border. So the lines tatami indirectly forming rows for
prayers for this mosque, besides using tatami style flooring, the mosque is
also equipped with 2 pieces as much as the city lights to illuminate the
sanctuary and prayer area, these lights also follow a blend of Japanese style
lamps a simple form and brown-beige color.
Terlihat Tampilan Lantai Masjid yang berbentuk pola
Tatami sebagai ciri khas Rumah Tradisional Jepang
Visible Display Floor
Tatami mosque shaped pattern as typical Japanese Traditional House
Terlihat Tampilan Lampu Utama masjid ini yang mengambil
gaya jepang, kotak-kotak simple dengan perpaduan coklat-krem
Visible Light Display
Main mosque taking Japanese style, simple boxes with a mix of brown-beige
Dinding Trapesium
sebagai Aplikasi memaksimalkan Udara
Selain didesain bergaya Jepang, masjid ini tentunya
harus semaksimal mungkin memenuhi kaidah arsitektur hijau, minimal baik dalam
pencahayaan dan pengudaraan, namun dikarenakan bangunan ini memiliki atap
eksisting yang tidak boleh dibongkar, maka cukup sulit untuk memaksimalkan
cahaya yang masuk, namun untuk menyiasati pengudaraan yang ada, arsitek
menggunakan konsep Trapesium Wall yaitu dinding berbentuk trapezium siku2 yang
disusun berselang-seling agar dapat memaksimal angin yang masuk ke dalam masjid, namun secara
privasi juga cukup terlidungi karna efek trapezium yang berselang-seling tadi.
Dinding ini dibuat dari potongan hebel trapezium siku2 yang tengahnya
menggunakan kolom praktis sehingga memiliki kekuatan yang cukup, lalu
difinishing dengan plester kamprot agar tetap memiliki esensi keaslian material
dari tekstur yang ada.
Trapezoid wall as
applications to maximize air Circulation
In
addition to Japanese-style design, this mosque would have to meet the rules as
much as possible of green architecture, minimal both in lighting and aeration,
but because of the existing building has a roof that can not be dismantled, it
is quite difficult to maximize the light coming in, but to get around the
existing aeration , the architect used the concept of the Trapezoid wall. trapezium-shaped
walls are arranged alternately in order to maximize the wind that enters the
mosque, but it is also quite protected privacy because trapezium effect was
intermittent. The walls are made from pieces of hebel cuted be trapezium shape
and use columns beetwen both of it, that have sufficient strength, then
finished with rough plastering it has the essence of authenticity from the
texture of existing material.
Terlihat Tampilan Dinding Trapesium yang berselang
seling membuat masjid tetap privat namun dapat memaksimalkan udara yang masuk
ke dalam masjid.
Visible Display
Trapezoid an alternate walls make the mosque remain private but can maximize
the air that goes into the mosque.
Konsep
Dinding Trapesium membuat masjid tampak privat namun tetap dapat memaksimalkan
pengudaraan yang masuk ke dalam masjid.
Concept
Wall Trapezoid make the mosque seem private, but still be able to maximize
aeration into the mosque.
Kaligrafi islam
sebagai unsur estetika modern yang berfilosofis
Di dalam masjid jepang ini memiliki beberapa detail
berupa kaligrafi islam dalam gaya modern yang berbentuk kotak-kotak kaku,
elemen ini berfungsi memperkuat filosofis islam di dalam masjid ini namun dalam
wujud yang lebih modern. Setiap kaligrafi memiliki arti yang sesuai dengan
dimana letaknya kaligrafi tsb dipasang. Seperti pada pintu masuk diletakan
kaligrafi dengan arti “assalamualaikum” dimana dalam islam adalah ucapan salam
pertama saat bertemu seseorang atau saat meninggalkan seseorang. Pada lorong
antara laki-laki dan perempuan diletakan kaligrafi yang memiliki arti “ikhwan”
dan “akhwad” yang artinya laki-laki dan wanita agar dapat membedakan mana
lorong wanita mana lorong pria. Sedangkan pada mihrab masjid itu sendiri
diletakan kaligrafi surat al-ikhlas dengan car abaca memutar ketengah sebagai
filosofis utama dalam islam yaitu allah yang mahaesa.
Islamic Calligraphy
as a modern philosophical aesthetics
In the Japanese-style mosque, there are some details
in the form of Islamic calligraphy in a modern style shaped rigid boxes, it
serves to strengthen the philosophical elements of Islam in the mosque but in a
more modern form. Each calligraphy has a meaning corresponding to the location
where they will be installed calligraphy. As calligraphy is placed at the entrance
to the meaning of "assalamualaikum" which in Islam is the first
greeting when meeting someone or when someone leaves. In the hallway between
men and women placed calligraphy which means "ikhwan" and
"akhwad" which means men and women so that they can distinguish
between the hallway ladies and the hallway man. While the mihrab mosque itself
placed calligraphy Surah Al-Ikhlas read by turning to the middle as the main
philosophical Islamic God is one and that is Allah.
Terlihat
Kaligrafi pada pintu masuk masjid dengan bacaan “assalamualaikum” yang artinya ucapan
salam bagi umat muslim saat bertemu dan berpamitan dengan sesama muslim.
Looks
Calligraphy at the entrance to the mosque reading "assalamualaikum"
which means greetings for Muslims when meeting and saying farewell to fellow
Muslims.
Kaligrafibergaya
modern diletakan pada mihrab dengan bacaan surat al-ikhlas yang
dibaca memutar ketengah, ini sebagai simbolis islam yang menyatakan allah maha esa.
Calligraphy
modern style with readings placed on the mihrab Surah Al- ikhlas, which is read
around to the middle, as symbolic of Islam that says Allah SWT.
Kaligrafi dengan bacaan
“ikhwan” sebagai tanda ini merupakan lorong bagi laki-laki
Inscribed
calligraphy reading "Ikhwan" as a sign of a hall for men
Ekspresi Lampu untuk menciptakan suasana
Pada masjid TRAD ini arsitek membuat 3 jenis ekspresi
yang diciptakan oleh lampu yang ada, sehingga lampu pada masjid
ini bisa diganti sesuai dengan keinginan suasana yang diciptakan. 2
Lampu sorot kuning pada bagian kanan dan kiri adalah lampu dengan ekspressi warm
dan hangat, sehingga menciptakan suasana yang tenang, khusyu, dan pas untuk melepas
stress sesaat setelah bekerja di pabrik seharian. Lampu hidden lamp putih dibalik mihrab menunjukan ekspresi cahaya tunggal sebagai pusat orientasi umat muslim
di seluruh dunia saat menjalankan ibadah, simbolis cahaya tersebut menunjukan disitulah letak kemenangan bagi umat muslim.
Sedangkan lampukotak di tengah masjid sebagai ekspressi normal dari masjid ini,
menandakan situasi yang stabil.
Expression of light
to create an religious atmosphere
In this TRAD mosque, the architect made three types
of expression that is created by the lights, so the lights on the mosque can be
replaced in accordance with the wishes of the atmosphere created. Two yellow
spotlights on the right and left are the expression of warm light, creating a
calm, humility, and a fitting moment to relieve stress after a long day working
in a factory. White lamp lights behind the mihrab hiden expression showed a
single light as an orientation center Muslims around the world today to
worship, symbolic of light is showing the Way of Victory for Muslims. While the
light box in the middle of the mosque as a normal expression of this mosque,
indicating a stable situation.
Suasana Lampu saat lampu sorot kuning menyala menciptakan suasana
yang sangat warm dan hangat sehingga cocok untuk merenung sejenak dan melepas stress
dari kerjaan pabrik.
The
light atmosphere while bright yellow spotlights create a very warm atmosphere
so suited to reflect for a moment and relieve stress from work at the factory.
Suasana Lampu
hidden lamp dibalik mihrab, meciptakan kesan cahaya tunggal yang
menjadi orientasi seluruh umat muslim sedunia untuk beribadah,
seolah menuju cahaya kemenangan islam.
lights
hidden behind the sanctuary, creating a single light that the orientation of
Muslims throughout the world to pray, as the light towards the victory of
Islam.
Other Image
Eksterior View
.
Eksterior View
Wudhu Area
Back Corridor
Front Corridor
Side Eksterior View