2/21/2013

2nd Architectural Project "TRAD Japanese Mosque" at Indonesia, Jababeka, Industrial Park



Terlihat Tampilan Masjid bergaya Jepang yang memberi Nuansa Warm, cocok untuk pelepas stress dan merenung sesaat saat istirahat Kerja.
Visible Display Japanese-style mosque which gives a warm shades, perfect for stress relief and a moment's reflection Work at rest.

Project Data             :

Project Type                 : Religious Building
Status                           : 80% Renovation
Location                       : Jababeka, Industrial Park, Indonesia
Owner                           : PT. TRAD Indonesia
Principal Architect         : Muhammad Egha ST
Architect Assistant        : Dini Cahya Indah Putri
Project Architect            : Muhammad Egha ST
                                         Dini Cahya Indah Putri
Contractor                     : PT.Bina Bangun Bangsa
Contractor in Charge      : Ir.Harry Achdiat
Photographer                : Anand Rambey
Land Area                     : 180m2
Building Area                : 180m2
Project Start                  : November 2012
Project Completion        : Januari 2013

Konsep Arsitektur Jepang
Saat pertama kali bertemu owner selaku Manager PT.TRAD Indonesia, beliau menginginkan sebuah masjid yang sehari-hari digunakan oleh karyawan dan karyawati PT.TRAD ini direnovasi menjadi lebih baik, tanpa banyak tuntutan dan keinginan, arsitekpun akhirnya mengolah karakter yang ada pada PT.TRAD ini agar nantinya masjid ini memiliki karakter kuat akan perusahaan ini sendiri, akhirnya didapatkan 1 konsep kuat yang ingin ditonjolkan karna Owner dari PT TRAD adalah orang asli Jepang, saat itu arsitek berusaha mengkombinasikan gaya arsitektur jepang, kontemporer, dan pastinya memenuhi kaidah arsitektur yang sehat walaupun cukup sulit mengingat ini bangunan renovasi yang atapnya tidak boleh diubah. Arsitekpun berharap bangunan ini nantinya dapat menjadi tempat pelepas stress dan aura baru yang menyegarkan bagi sebuah pabrik yang pada umumnya memiliki desain yang sangat monoton. Saat itu arsitek menggunakan banyak elemen gaya jepang pada bangunan ini, mulai dari Lantai, Plafond, Material, Hingga Detail Lampu dllnya.

Japanese Architecture Concept
When I first met the owner as Manager PT.TRAD Indonesia, he wants a mosque whose day-to-day use by employees of PT.TRAD remodeled for the better, without many demands and desires, the architect was eventually cultivate the characters that exist in PT. TRAD is that this mosque will have a strong character will own the company, finally found one who wants to find a powerful concept because Owner of PT TRAD is the original Japanese, then the architect tried to combine the style of Japanese architecture, contemporary, and certainly meets the healthy rules of architecture although this is difficult given the building whose roof renovation should not be changed. Architects also hope this building will be a place to release stress and a refreshing new aura for a factory generally has a very monotonous building style. At that architects use a lot of elements in the Japanese style of this building, from the floor, ceiling, Materials, Up Detail Lamps and etc.
Tampilan Pintu Masuk
Entrance View


Lantai berpola Tatami dan Lampu Kotak
Pada gaya Arsitektur Jepang tradisional, tentunya umum dikenal setiap rumah jepang menggunakan tatami untuk alas rumahnya.  Pola dan Warna dari Tatami lalu diaplikasikan pada Masjid TRAD ini menggunakan granit tile krem dan tile coklat sebagai bordernya. Sehingga garis-garis tatami tersebut secara tidak langsung membentuk shaf untuk sholat bagi masjid ini, selain menggunakan lantai bergaya tatami, masjid ini juga dilengkapi dengan lampu kota sebanyak 2 buah untuk menerangi area mihrab dan area sholat, lampu ini juga mengikuti gaya lampu jepang dengan perpaduan bentuk yang simple dan warna coklat-krem.

Tatami patterned floors and light box
In the style of traditional Japanese architecture, of course, commonly known every Japanese home used to base his tatami. The pattern and color of Tatami and applied to the mosque TRAD using granite tile beige and brown tile as its border. So the lines tatami indirectly forming rows for prayers for this mosque, besides using tatami style flooring, the mosque is also equipped with 2 pieces as much as the city lights to illuminate the sanctuary and prayer area, these lights also follow a blend of Japanese style lamps a simple form and brown-beige color.


Terlihat Tampilan Lantai Masjid yang berbentuk pola Tatami sebagai ciri khas Rumah Tradisional Jepang
Visible Display Floor Tatami mosque shaped pattern as typical Japanese Traditional House

Terlihat Tampilan Lampu Utama masjid ini yang mengambil gaya jepang, kotak-kotak simple dengan perpaduan coklat-krem
Visible Light Display Main mosque taking Japanese style, simple boxes with a mix of brown-beige

Dinding Trapesium sebagai Aplikasi memaksimalkan Udara
Selain didesain bergaya Jepang, masjid ini tentunya harus semaksimal mungkin memenuhi kaidah arsitektur hijau, minimal baik dalam pencahayaan dan pengudaraan, namun dikarenakan bangunan ini memiliki atap eksisting yang tidak boleh dibongkar, maka cukup sulit untuk memaksimalkan cahaya yang masuk, namun untuk menyiasati pengudaraan yang ada, arsitek menggunakan konsep Trapesium Wall yaitu dinding berbentuk trapezium siku2 yang disusun berselang-seling agar dapat memaksimal angin  yang masuk ke dalam masjid, namun secara privasi juga cukup terlidungi karna efek trapezium yang berselang-seling tadi. Dinding ini dibuat dari potongan hebel trapezium siku2 yang tengahnya menggunakan kolom praktis sehingga memiliki kekuatan yang cukup, lalu difinishing dengan plester kamprot agar tetap memiliki esensi keaslian material dari tekstur yang ada.
Trapezoid wall as applications to maximize air Circulation
In addition to Japanese-style design, this mosque would have to meet the rules as much as possible of green architecture, minimal both in lighting and aeration, but because of the existing building has a roof that can not be dismantled, it is quite difficult to maximize the light coming in, but to get around the existing aeration , the architect used the concept of the Trapezoid wall. trapezium-shaped walls are arranged alternately in order to maximize the wind that enters the mosque, but it is also quite protected privacy because trapezium effect was intermittent. The walls are made from pieces of hebel cuted be trapezium shape and use columns beetwen both of it, that have sufficient strength, then finished with rough plastering it has the essence of authenticity from the texture of existing material.

Terlihat Tampilan Dinding Trapesium yang berselang seling membuat masjid tetap privat namun dapat memaksimalkan udara yang masuk ke dalam masjid.
Visible Display Trapezoid an alternate walls make the mosque remain private but can maximize the air that goes into the mosque.

Konsep Dinding Trapesium membuat masjid tampak privat namun tetap dapat memaksimalkan pengudaraan yang masuk ke dalam masjid.
Concept Wall Trapezoid make the mosque seem private, but still be able to maximize aeration into the mosque.
 
Kaligrafi islam sebagai unsur estetika modern yang berfilosofis
Di dalam masjid jepang ini memiliki beberapa detail berupa kaligrafi islam dalam gaya modern yang berbentuk kotak-kotak kaku, elemen ini berfungsi memperkuat filosofis islam di dalam masjid ini namun dalam wujud yang lebih modern. Setiap kaligrafi memiliki arti yang sesuai dengan dimana letaknya kaligrafi tsb dipasang. Seperti pada pintu masuk diletakan kaligrafi dengan arti “assalamualaikum” dimana dalam islam adalah ucapan salam pertama saat bertemu seseorang atau saat meninggalkan seseorang. Pada lorong antara laki-laki dan perempuan diletakan kaligrafi yang memiliki arti “ikhwan” dan “akhwad” yang artinya laki-laki dan wanita agar dapat membedakan mana lorong wanita mana lorong pria. Sedangkan pada mihrab masjid itu sendiri diletakan kaligrafi surat al-ikhlas dengan car abaca memutar ketengah sebagai filosofis utama dalam islam yaitu allah yang mahaesa.

Islamic Calligraphy as a modern philosophical aesthetics
In the Japanese-style mosque, there are some details in the form of Islamic calligraphy in a modern style shaped rigid boxes, it serves to strengthen the philosophical elements of Islam in the mosque but in a more modern form. Each calligraphy has a meaning corresponding to the location where they will be installed calligraphy. As calligraphy is placed at the entrance to the meaning of "assalamualaikum" which in Islam is the first greeting when meeting someone or when someone leaves. In the hallway between men and women placed calligraphy which means "ikhwan" and "akhwad" which means men and women so that they can distinguish between the hallway ladies and the hallway man. While the mihrab mosque itself placed calligraphy Surah Al-Ikhlas read by turning to the middle as the main philosophical Islamic God is one and that is Allah.
 
Terlihat Kaligrafi pada pintu masuk masjid dengan bacaan “assalamualaikum” yang artinya ucapan salam bagi umat muslim saat bertemu dan berpamitan dengan sesama muslim.
Looks Calligraphy at the entrance to the mosque reading "assalamualaikum" which means greetings for Muslims when meeting and saying farewell to fellow Muslims.


Kaligrafibergaya modern diletakan pada mihrab dengan bacaan surat al-ikhlas yang dibaca memutar ketengah, ini sebagai simbolis islam yang menyatakan allah maha esa.
Calligraphy modern style with readings placed on the mihrab Surah Al- ikhlas, which is read around to the middle, as symbolic of Islam that says Allah SWT.

Kaligrafi dengan bacaan “ikhwan” sebagai tanda ini merupakan lorong bagi laki-laki
Inscribed calligraphy reading "Ikhwan" as a sign of a hall for men

Ekspresi Lampu untuk menciptakan suasana
Pada masjid TRAD ini arsitek membuat 3 jenis ekspresi yang diciptakan oleh lampu yang ada, sehingga lampu pada masjid ini bisa diganti sesuai dengan keinginan suasana yang diciptakan. 2 Lampu sorot kuning pada bagian kanan dan kiri adalah lampu dengan ekspressi warm dan hangat, sehingga menciptakan suasana yang tenang, khusyu, dan pas untuk melepas stress sesaat setelah bekerja di pabrik seharian. Lampu hidden lamp putih dibalik mihrab menunjukan ekspresi cahaya tunggal sebagai pusat orientasi umat muslim di seluruh dunia saat menjalankan ibadah, simbolis cahaya tersebut menunjukan disitulah letak kemenangan bagi umat muslim. Sedangkan lampukotak di tengah masjid sebagai ekspressi normal dari masjid ini, menandakan situasi yang stabil.
Expression of light to create an religious atmosphere
In this TRAD mosque, the architect made ​​three types of expression that is created by the lights, so the lights on the mosque can be replaced in accordance with the wishes of the atmosphere created. Two yellow spotlights on the right and left are the expression of warm light, creating a calm, humility, and a fitting moment to relieve stress after a long day working in a factory. White lamp lights behind the mihrab hiden expression showed a single light as an orientation center Muslims around the world today to worship, symbolic of light is showing the Way of Victory for Muslims. While the light box in the middle of the mosque as a normal expression of this mosque, indicating a stable situation.

 
Suasana Lampu saat lampu sorot kuning menyala menciptakan suasana yang sangat warm dan hangat sehingga cocok untuk merenung sejenak dan melepas stress dari kerjaan pabrik.
The light atmosphere while bright yellow spotlights create a very warm atmosphere so suited to reflect for a moment and relieve stress from work at the factory.

Suasana Lampu hidden lamp dibalik mihrab, meciptakan kesan cahaya tunggal yang menjadi orientasi seluruh umat muslim sedunia untuk beribadah, seolah menuju cahaya kemenangan islam.
lights hidden behind the sanctuary, creating a single light that the orientation of Muslims throughout the world to pray, as the light towards the victory of Islam.

Other Image

 Eksterior View
.
 Eksterior View

Wudhu Area

 Back Corridor

 Front Corridor

Side Eksterior View